Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Apakah HAM Tidak Berlaku Bagi OPM?

Kompas - Isu pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia), terkadang masih saja terdengung di Papua. Namun, sayangnya apa yang didengungkan tersebut masih bersifat sepihak. Isu tersebut didesas-desuskan, digembar-gemborkan, hanya masih tertuju kepada pihak Pemerintahan atau lebih tepatnya kepada aparat keamanan. Lalu, apakah hal tersebut juga tidak berlaku bagi OPM (Organisasi Papua Merdeka) ??? Kaitannya dengan hal tersebut, ada dua hal yang perlu dipahami. Pertama , mengenai isu pelanggaran HAM yang sering ditujukan kepada aparat keamanan. Kedua , mengenai pelanggaran HAM yang dilakukan oleh OPM. Isu pelanggaran HAM yang ditujukan kepada Aparat Keamanan. Terkait hal ini, penulis teringat mengenai kegerangan salah satu tokoh Papua Nicholas Messet terhadap isu pelanggaran HAM yang dilontarkan oleh Perdana Mentri (PM) Vanuatu Moana Carcasses Kalosil, pada Sidang Tahunan Dewan Hak Asasi Manusia Perhimpunan Bangsa-Bangsa (HAM PBB) di Jenewa Swiss pada tanggal 4 Maret 2014 lalu. Dengan

Pangdam XVII Cenderawasih Bantah Anggotanya Ditembak

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua membantah ada anggota TNI tertembak kelompok bersenjata di Pos Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. "Tidak ada anggota TNI yang tertembak di Tingginambut," tegas Mayjen TNI Zebua di Jayapura, Rabu (30/7) dikutip dari Antara. Dia mengatakan, insiden yang terjadi di Tingginambut, Senin (28/7) semata-mata murni kesalahan anggota. Kata Mayjen TNI Zebua, anggotanya sempat mencurigai ada pergerakan kelompok sipil bersenjata sehingga menyiapkan peralatan pelontar granat. Ternyata alat tersebut mengalami gangguan sehingga granat meledak tak jauh dari tiga anggota TNI. "Jadi, tidak benar anggota yang saat ini sudah dievakuasi dan mendapat perawatan di RS Tentara Marthen Indey ditembak kelompok bersenjata," tegas Mayjen TNI Zebua. Menurut Pangdam, kondisi ketiga anggota TNI itu stabil dan pihaknya berharap dapat segera sembuh. Ketiganya adalah Prada Firman dari Yonif 751/R luka di bagian pelipis kiri, Pra

TNI-Polri Kejar OPM di Papua

Polisi Korban Tembak di Papua Diberi Penghargaan Prajurit Tembakkan Tabung Pelontar, 3 Tentara Kena Serpihan Peluru Aparat TNI-Polri di Pegunungan Papua Diminta Selalu Siaga Tokoh Papua Ragukan Tol Laut Jokowi Mampu Turunkan Harga di Papua Komnas HAM Kirim Tim ke Lanny Jaya 0 JAYAPURA, KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigjen Pol Yotje Mende bersama Panglima Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Christian Zebua mengatakan, pihaknya mengejar pelaku tindak kekerasan di Kabupaten Lanny Jaya. Kempok ini diduga terkait Organisasi Papua Merdeka (OPM). Ditemui usai mengadakan

Tuntutan HAM di Papua, Tuntutan yang Lucu !!!

Terkadang, sungguh lucu dalam dasawarsa ini apabila mendengar berbagai tuntutan HAM (Hak Asasi Manusia) di Papua, terlebih yang banyak dimuat di web atau blog-blog di internet. Mereka berteriak dengan lantangnya menuntut diselesaikannya pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi. Di berbagai Web dan blog, baik yang bersifat pribadi atau umum, mereka menyuarakan tuntutan-tuntutan tersebut. Di berbagai media cetak seperti koran atau buku-buku, mereka juga menuangkan tuntutan tersebut dengan pena-penanya dalam bentuk tulisan. Sebagai contoh, berikut saya kutipkan sepenggal tulisan mengenai tuntutan dihentikannya pelanggaran HAM di Papua. Pada situs papuapos.com, dalam berita hari senin tanggal 19 Mei 2014 berjudul "Pelanggaran HAM di Papua Harus Diselesaikan ", pada paragraf pertama tertulis "BIAK [PAPOS] - Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Papua Barat, Yan Christian Warinussy mengingatkan masyarakat Papua unt

Kisah Hidup...

Ada anak 1 de pu nama Septinus, de paling rajin pi sekolah. 1x de sakit, jadi mo bikin surat tapi de tra tau, jadi minta tolong de pu bapa. Pace juga tra bisa bikin, jadi pace bikin surat versi puisi.... Pace tulis begini: Di pagi yang cerah...  ?(�0�)?   Matahari bersinar terang...  \(�?�)/ Bunga-bunga kembali bermekaran... (*� ?`*) Namun ada 1 yang layu...  (?_?` )   Septinus yang layu....  ( ?????????)   Hhahaha ^^ Lanjutan kisah hidup.y Septinus (Part 2) Septinus, dia sudah di kenal paling rajin pi sekolah toh. Ada satu hari Septinus baca puisi untuk dia pu pacar Mince di sekolah... ~(�' .'� ) Septinus: "Lautan kan ku seberangi, Gunung kan ku daki dan Badai kan ku lalui, demi cintaku padamu sayang..." ?('?`)? Mince: "Baru,,, kenapa tadi malam ko tra datang ?" (�?�) Septinus: "Bahhh... tadi malam hujan bla .!!!" (�?�) (?.?) Wakakakakkk ^^ Lanjutan kisah hidup.y Septinu

Polisi Berhasil Merampas Kembali Senjata Yang di Rampas Pelaku Kriminal Youtefa Abepura

Jayapura (21/7) – Kepolisian Jayapura berhasil merampas kembali senpi (senjata api) jenis laras panjang di Abe Gunung BTN Puskopad Atas, hari sabtu 18 Juli 2014. Beberapa minggu yang lalu tepatnya pada hari rabu tanggal 02 Juli 2014, telah terjadi tindakan kriminal yang menewaskan 1 orang anggota yang dilakukan oleh para pemain judi daerah pasar Youtefa Abepura. Secara lebih lengkapnya bisa dilihat pada berita hari tersebut di link http://isupapua.blogspot.com . Para pelaku kriminal yang kerap meresahkan kegiatan masyarakat setempat tersebut, selain berhasil membunuh 1 orang anggota polisi dan membuat 1 orang anggota polisi lainnya luka parah, mereka telah merampas satu jenis senjata api milik korban jenis laras panjang SS1. Pencarian para pelaku dan senjata yang dirampas yang dilakukan sejak kejadian, ternyata membuahkan hasil pada tanggal 19 Juli 2014 dini hari. Polisi berhasil menemukan dan merampas kembali senjata jenis V2 nomor 99.001316 yang mereka ambil. Kronologi kejadian beraw

Crayon Merah di Atas Kertas Putih

kibaran bendera Papuahttp - Postingan kali ini akan banyak membahas tentang esensi bendera merah putih. Kenapa sih warnanya merah? Kenapa sih sampe Indonesia pada akhirnya memilih merah putih sebagai bendera negaranya? Saya akan jelaskan terlebih dahulu bagaimana jejak langkah warna merah putih di Indonesia ini. Awalnya digunakan oleh jayakatwang saat hendak melancarkan pemberontakan pada pemerintahan Kertanegara pada kerajaan singosari (1292 M). Hari besar kerajaan majapahit pada masa pemerintahan hayam wuruk selalu menggunakan bendera merah putih (1350 - 1389 M). Bendera sultan ageng saat melawan negri pati pada babad tanah jawa juga menggunakan merah putih (1613-1645 M). Bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Begitu pula pejuang aceh yang mengibarkan umbul-umbul merah putih disertai gambar pedang, bulan, bintang, dan ayat-ayat suci Al-quran.

Jikalah Engkau Tau tentang Papuaku

Papuahttp - Dengan tidak bermaksud mengurangi rasa hormat terhadap nyawa manusia, saya mengucapkan selamat kepada aparat TNI dan Polri yang bertugas di Papua. Setidaknya dalam seminggu ini aparat berhasil menumpas dua gembong kriminal yang selama ini selalu mengganggu dan meneror masyarakat Papua. Pertama adalah Timika Wonda, salah satu komandan OPM yang sering beroperasi di wilayah Tingginambut, Puncak Jaya, Papua. Timika Wonda merupakan orang kepercayaan Panglima TPN OPM Goliath Tabuni, pimpinan organisasi garis keras separatis yang berjuang untuk Papua merdeka. Wonda tewas setelah mengalami kontak tembak hebat dengan tim patroli dari Yonif 751/Raider pimpinan Lettu Inf Firman. Kelompok Timika Wonda ini adalah kelompok yang sering meneror dan merampok warga di Puncak Jaya. Mereka juga diketahui sebagai kelompok yang sering menembaki aparat TNI/Polri.  Sedangkan yang kedua adalah Rudi Oreri, seorang Panglima OPM wilayah Kepulauan Yapen dan Mamberamo. Dia tewas saat bak

Penembakan di Papua kembali Terjadi

Kompasiana.com - Lagi-lagi terjadi peristiwa yang sangat tidak diharapkan. Tepatnya pada hari Rabu, 16 Juli 2014 sekitar pukul 14.15 WIT mobil lajuran Wamena – Mulia yang akan menuju ke Kampung Kalome dan Kampung Dangobak dihadang dan ditembaki oleh kelompok Orang Tak Dikenal (OTK). Mobil tersebut sedang membawa bahan sembako yang akan di distribusikan untuk masyarakat. Dari penembakan tersebut, 2 orang sopir warga sipil atas nama saudara Kallo (30 th) dan saudara Laksamana (24 th) meninggal ditempat akibat terkena tembak dibagian kepala serta 1 orang atas nama saudara Bahar (40 th) terkena luka tembak dibagian pantat. Selain itu juga terdapat 4 mobil Merk Mitsubishi Strada yang dibakar Setelah menerima informasi bahwa terjadi penghadangan dan pembakaran yang disertai penembakan yang dilakukan oleh OTK tersebut, pasukan dari Satgas Yonif 751/R dan Tim Khusus dari Polres Mulia langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan evakuasi terhadap korban unt

Jangan Paksa Aparat Bertindak Tegas

Src : Kompasiana .Kondisi Papua meskipun secara umum dirasa damai, namun selalu saja ada isu yang tersebar bahwa Papua  merupakan daerah yang sering dilanda konflik, kekerasan dan penganiayaan. Ditinjau dari apa yang terjadi, mungkin saja hal tersebut memang benar, namun mungkin juga tidak. Salah satu isu yang sering didengung-dengungkan adalah pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) yang dilakukan aparat TNI dan Kepolisian terhadap masyarakat Papua. Untuk melihat banyaknya isu tersebut, setidaknya dengan mudah dapat dilihat melalui media-media berita dan sosial di internet. Coba saja lakukan pencarian dengan  keywords  “Pelanggaran HAM TNI-Polri di Papua”. Sebagai contoh, salah satu web  yang memuat isu tentang hal tersebut bisa dilihat di link berikut : http://holandianews.blogspot.com/2014/02/west-papuans-beaten-and-had-guns-held.html Artikel pada  link  tersebut tertulis dengan judul “West Papuan’s beaten and had guns held to head in military operation”. Selain link tersebut, salah sat

Isu Sebagian Wilayah Papua Terhambat Memilih Tidak Benar !!!

Jayapura (09/07) - Saat rehat sejenak setelah memilih Presiden pilihan saya, tak sengaja melihat berita tulisan berjalan di Metro TV siang. Dalam berita tertulis kurang lebih, ada sembilan distrik di wilayah Paniai-Papua tidak mencoblos karena dihadang oleh sebagian gerombolan. Saat melihat berita dalam Metro TV siang tersebut, saya cukup kaget walau sejenak kemudian saya berfikir bahwa memang mungkin saja hal tersebut terjadi. Sudah bukan rahasia, di Papua memang ada isu-isu bahwa ada sekelompok kecil warga Papua yang tidak sejalan dalam pemikiran dengan pemerintahan dan warga Papua secara umum. Dalam isu-isu yang tersebar, mereka berencana melakukan kegiatan-kegiatan untuk memboikot terselenggaranya Pemilihan Presiden (Pilpres) tanggal 09 Juli 2014 sekarang ini. Terkait berita Metro TV siang bahwa ada sembilan distrik di wilayah Paniai yang tidak melaksanakan pencoblosan dikarenakan adanya penghadangan dari gerombolan, iseng-iseng karena penasaran, saya mencoba menyelidiki kebenaran

Hari Demokrasi Telah Tiba

Tak terasa, 09 Juli 2014 hari yang ditunggu-tunggu kita semua untuk turut serta menentukan siapa calon pemimpin kita ke depan, kini telah tiba saatnya. Hari ini, seluruh warga masyarakat bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke, dari rakyat kecil hingga Presiden, turun tangan bersama-sama mensukseskan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2014-2019. Siapa pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan terpilih ? No.1 atau No.2 ? Silahkan bagi kita yang mempunyai hak pilih untuk menentukan pilihan masing-masing dan tidak menyia-nyiakannya. Hasilnya, nanti kita lihat bersama-sama dalam hasil perhitungan. Yang terpenting, siapapun Presiden yang akan terpilih nantinya, kita masih tetap sama-sama warga Indonesia, masih sama-sama diperlukan oleh Negara dan Presiden kita nantinya untuk sama-sama membangun bangsa Indonesia yang kita cintai ini agar semakin makmur dan sejahtera. Tidak ada pemimpin tanpa yang dipimpin, tidak ada yang dipimpin tanpa pemimpin. Indonesia

Yoetefa-Papua Dilanda Kriminal, 2 Anggota Polisi Menjadi Korban

Jayapura (2/7) – Papua kembali dilanda kriminal, 2 anggota polisi atas nama Brigpol Hasriadi dan Brigpol Syamsul Huda menjadi korban sekelompok orang tak dikenal di area pasar Yoetefa – Abepura. Secara kronologis, kejadian bermula sekitar pukul sembilan pagi saat kedua anggota polisi tersebut melaksanakan patroli bermotor di area Tanah Hitam - Pasar Youtefa. Mereka mendapat laporan dari warga pasar mengenai kegiatan perjudian dadu sekelompok orang yang belum lama hadir, yang berjumlah lebih dari 100 orang. Para warga melaporkan bahwa para pelaku dan kegiatan perjudian tersebut sungguh membuat mereka resah. Selain itu, mereka juga melaporkan bahwa para pelaku perjudian tersebut juga menyebarkan selebaran yang berisi seruan untuk memboikot kegiata Pemilihan Presiden (Pilpres) pada tanggal 09 Juli mendatang. Berdasarkan laporan tersebut, sekitar pukul 15.30 kedua anggota polisi tersebut berinisiatif mendatangi lokasi. Mereka berangkat menggunakan sebuah kendaraan roda dua secara berboncen