Langsung ke konten utama

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Tuntutan HAM di Papua, Tuntutan yang Lucu !!!

14060977511274134536
Terkadang, sungguh lucu dalam dasawarsa ini apabila mendengar berbagai tuntutan HAM (Hak Asasi Manusia) di Papua, terlebih yang banyak dimuat di web atau blog-blog di internet. Mereka berteriak dengan lantangnya menuntut diselesaikannya pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi. Di berbagai Web dan blog, baik yang bersifat pribadi atau umum, mereka menyuarakan tuntutan-tuntutan tersebut. Di berbagai media cetak seperti koran atau buku-buku, mereka juga menuangkan tuntutan tersebut dengan pena-penanya dalam bentuk tulisan.
Sebagai contoh, berikut saya kutipkan sepenggal tulisan mengenai tuntutan dihentikannya pelanggaran HAM di Papua.
Pada situs papuapos.com, dalam berita hari senin tanggal 19 Mei 2014 berjudul "Pelanggaran HAM di Papua Harus Diselesaikan ", pada paragraf pertama tertulis "BIAK [PAPOS] - Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Papua Barat, Yan Christian Warinussy mengingatkan masyarakat Papua untuk tetap berjuang melawan adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di  atas Tanah Papua. Ia katakan, meskipun pemerintahan dan parlemen bergantian namun semua pelanggaran HAM harus tetap diselesaikan."
Selain berita tersebut, mungkin para pembaca juga masih ingat mengenai santernya suara perdana mentri Vanuatu di Jenewa pada tahun lalu. Ia menyuarakan isu banyak terjadinya pelanggaran HAM di Papua, bahkan ia katakan tiap hari ? Sungguh luar biasa dan ironis sekali. Mungkin ia berlaga ingin menjadi pembela rakyat Papua untuk isu kosong yang ia suarakan.

Pertanyaannya adalah, benarkah terjadi banyak pelanggaran HAM di Papua ? Pelanggaran HAM apa yang terjadi dasawarsa ini ? Kalaupun dikatakan ada, kapankah pelanggaran-pelanggaran tersebut terjadi ? Apakah pelanggaran tersebut terjadi dalam dasawarsa sekarang ini?
Selain itu, yang perlu dipertanyakan juga adalah, benarkah apa yang mereka tuntut itu adalah semata-mata karena banyaknya pelangaran HAM di sana ? Ataukah semua itu hanya bingkai dibalik kepentingan pribadi pihak tertentu ?
Bagi penulis, tuntutan mereka tersebut cukup lucu dan menggelikan. Bukan karena penulis berusaha menutup mata bahwa di Papua tidak pernah terjadi pelanggaran HAM, namun berapa banyak kah pelanggaran HAM yang terjadi di sana ? Begitu bombastiskah jumlahnya dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya, baik dalam lingkup nasional ataupun internasional sehingga harus disuarakan dan dielu-elukan secara berlebihan ?
Mengingat hal tersebut, sangat memungkinkan menurut penulis ada kepentingan lain dibalik esensi yang mereka suarakan. Ada esensi lain selain dari tuntutan pelanggaran HAM yang mereka sampaikan. Pasti ada pihak tertentu yang secara sengaja melakukan hal ini. Mereka secara sengaja mengelu-elukan isu ini untuk membingkai kepentingan mereka yang terselubung.

Siapakah aktor dibalik semua itu ? Memang cukup sulit untuk mengetahui siapa aktor utamanya. Bisa saja yang menjadi aktor semua itu adalah para penyuara itu sendiri, namun bisa saja tidak demikian.
Bisa saja aktor utama di balik semua itu adalah pihak lain yang berhasil menghasut para penyuara pelanggaran HAM. Hal tersebut tidaklah mengherankan, karena Papua memang wilayah strategis yang kaya akan sumber daya alam dan cukup menjadi perhatian banyak pihak, baik dari lingkup dalam negeri ataupun lingkup internasional.
Dengan semua itu, bisa saja aktor di balik semua itu adalah pihak asing. Dengan kelihaian berpolitiknya, mereka secara sengaja menyusun semua itu untuk kepentingan mereka. Betapa tidak, disadari atau tidak begitu banyak pihak asing yang memang terkait dengan Papua yang kaya akan sumber daya alam ini, seperti Amerika yang memilki perusahaan Freeport di Timika Papua.
Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi semua itu, terlepas dari siapa aktor dan apapun faktornya. Marilah kita bersikap lebih cerdas, atas fakta dan kebenaran yang terjadi. Mari kita lihat kondisi Papua yang kini banyak mengalami kemajuan dibandingkan sebelumnya.
Tidak ada pelanggaran HAM yang terjadi dasawarsa ini, bahkan jauh-jauh ke tahun-tahun yang telah silam. Pelanggaran HAM memang mungkin pernah terjadi, tapi hal itu sudah usang dan lama sekali. Hal tersebut sudah tidak layak diangkat-angkat kembali, karena tujuan kita adalah kemajuan Papua yang sekarang dan untuk ke depan. Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh Nickolas Messet sebagai salah satu tokoh Papua, bahwa setelah era reformasi bergulir tanah Papua jauh lebih baik. Menurutnya, saat ini Papua sedang mengalami pertumbuhan ekonomi dan perkembangan infrastruktur yang baik, termasuk untuk bidang penegakan hukum.
"Memang kita tidak menyangkal, benar ada pelanggaran HAM di tahun-tahun 1970-an dari Aceh sampai Papua. Ada pelanggaran HAM besar-besaran di saat orde baru memerintah. Tapi sejak tanggal 21 Mei 1998, turunnya Soeharto, pelanggaran HAM sudah tidak ada lagi" tegas Nickolas Messet, terkait dengan tanggapannya terhadap ocehan perdana menteri Vanuatu tahun lalu.
Dengan semua itu, bila dasarwarsa ini masih ada yang mengelu-elukan pelanggaran HAM di Papua, hal tersebut sungguh lucu didengar.
Marilah kita rapatkan barisan. Bila pernah terjadi hal yang buruk di massa silam, biarlah hal tersebut menjadi pelajaran bagi kita untuk lebih baik ke depannya. Mari kita sama-sama membangun Papua yang kita cintai ini secara cerdas. (BM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mob Papua : Nene vs Cucu

Nene dan cucu laki-laki duduk cerita-cerita : Cucu :  " Nene katanya laki dan perermpuan itu tdk boleh tidur sama-sama ka ? Nene : "  Iyo...to Bahaya skali Cucu  : " kenapa jadi ? Nene :" Karena dilarang agama kecuali dong 2 su nikah, nti kalu hamil bagaimana ? Cucu : " Oh..klu bapak dan mama tidak apa2...ee........klu begitu sya sekarang malas tidur lagi dengan nene. Nene : " Bah...knapa jdi ko sudah tdk mau tidur lagi dengan nene ? Cucu : " malas saja to....!!......nanti  nene ko hamil lagi........... hahahah...dilarang senyum2.../////????????.

Lakukan Razia, Polres Keerom Berhasil Amankan Minuman Keras Jenis Bir Bintang

Pacenews, Keerom - Kasat Reskrim  Polres   Keerom  Ipda Hotma P. A. Manurung, S.Tr.K bersama beberapa personilnya melakukan  razia  premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dibeberapa titik di Kab.  Keerom , Jumat (29/12/2017). Saat dikonfirmasi Ipda Hotma P.A Manurung, S.Tr.K, mengatakan bahwa Patroli dan  Razia  Premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dengan sasaran  pemalakan , senjata tajam dan  mabuk  mabukan di Jalan. “kami melakukan penyusuran sepanjang jalan Trans Irian dari  Arso  VII, I, VI,  Arso  Kota dan Workwana dan alhasil kami mendapati beberapa tempat yang digunakan oknum  masyarakat  sedang mengkonsumsi  miras  termasuk ada yang kita dapati mobil parkir di pinggir jalan dengan 3 (tiga) penumpangnya yang sedang  mabuk  setelah kita lakukan pemeriksaan ditemui BB di dalam mobil di temukan adanya minuman beralkohol jenis Bir Bintang 1 karton sdh dikonsumsi dan 1 karton masih utuh, “terang Kasat Reskrim. Kasat Reskrim menambahkan, kami langsung melakukan himabauan se

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Pacenews.id- Mappi- Demi terciptanya situasi kondisi dan harkamtibmas menjelang Pemilukada serentak tahun 2018 yang kondusif, Polres Mappi melaksanakan kunjungan ke kantor Panwaslu Kabupaten Mappi dalam rangka silaturahmi memantapkan sinergitas kemitraan dalam penyelenggaraan pemilu serentak 2018, Rabu pagi (24/01/2018). Dalam silaturahmi Kapolres Mappi AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan,S.I.K,M.I.K yang didampingi Kasat Intelkam Iptu Supriyono diterima komisioner Panwaslu Arnold Kwamtagai S.Sos beserta komisioner,Kegiatan kunjungan ini bertujuan menjalin silaturahmi dan menciptakan situasi kondisi yang kondusif serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pemilukada serentak Gubernur dan Wakil Gubernur Papua tahun 2018 Juga sinegritas dan kerjasama semua elemen yang ada diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat Kabupaten Mappi. “Pelaksanaan Pemilu pada Juni 2018 mendatang, seluruh elemen mulai dari KPU,Panwaslu serta masyarakat diharapkan bisa bersinerg