Langsung ke konten utama

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Jikalah Engkau Tau tentang Papuaku

Papuahttp - Dengan tidak bermaksud mengurangi rasa hormat terhadap nyawa manusia, saya mengucapkan selamat kepada aparat TNI dan Polri yang bertugas di Papua. Setidaknya dalam seminggu ini aparat berhasil menumpas dua gembong kriminal yang selama ini selalu mengganggu dan meneror masyarakat Papua.


Pertama adalah Timika Wonda, salah satu komandan OPM yang sering beroperasi di wilayah Tingginambut, Puncak Jaya, Papua. Timika Wonda merupakan orang kepercayaan Panglima TPN OPM Goliath Tabuni, pimpinan organisasi garis keras separatis yang berjuang untuk Papua merdeka. Wonda tewas setelah mengalami kontak tembak hebat dengan tim patroli dari Yonif 751/Raider pimpinan Lettu Inf Firman. Kelompok Timika Wonda ini adalah kelompok yang sering meneror dan merampok warga di Puncak Jaya. Mereka juga diketahui sebagai kelompok yang sering menembaki aparat TNI/Polri. 




Sedangkan yang kedua adalah Rudi Oreri, seorang Panglima OPM wilayah Kepulauan Yapen dan Mamberamo. Dia tewas saat baku tembak dengan tim gabungan Polri dan TNI di Kep Yapen. Dari tangan separatis ini, diperoleh 1 pucuk senjata SS1 V5 yang merupakan senjata rampasan milik anggota Polri. Kelompok Rudi ini diketahui memiliki catatan kriminal yang sangat buruk. Mereka pernah terlibat dalam penyerangan Polsek Anggasera Kep Yapen pada 2013. Menurut Kapolda Papua, Tito Karnavian, mereka juga pernah menganiaya tokoh agama dan memaksanya memakan tanah. Terakhir, kelompk Rudi ini melakukan pembunuhan terhadap pemuda bernama Erens Aninam.


Mungkin banyak dari kompasianer yang membaca artikel ini menyayangkan kejadian-kejadian seperti ini. Kenapa “kekerasan” di Papua tidak ada hentinya. Kenapa pendekatan yang dilakukan bukan pendekatan kesejahteraan, melainkan pendekatan keamanan. Mungkin banyak dari kompasianer yang tidak tahu bahwa semua pendekatan telah dan sedang dilakukan di Papua saat ini. Tidak hanya penumpasan kelompok bersenjata seperti yang sering diberitakan. Wajar jika masyarakat hanya mengetahui tindakan represif yang dilakukan TNI/Polri, karena memang hanya itu yang selalu diberitakan oleh media.



Mal Jayapura
Mal Abepura
Hola Plaza Waena

SAGA Waena

Perlu diketahui, di Papua dalam kurun waktu 10 tahun mengalami pembangunan yang sangat pesat. Jalan-jalan untuk menembus daerah terisolir dan fasilitas umum lainnya dibangun di Papua. Mungkin orang yang terakhir kali datang ke Papua 10 tahun yang lalu dan sekarang datang lagi ke Papua akan sangat “pangling” bahkan terkagum-kagum dengan kemajuan pembangunan Papua. Memang pembangunan di Papua belum merata ke semua wilayah karena wilayah Papua memang sangat luas dengan kontur medan yang sangat sulit yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Pun begitu, proses menuju pembangunan merata ke semua wilayah sedang dilakukan secara intensif di Papua.


Mengenai tindakan represif, mungkin banyak yang menyayangkan. Tapi sebenarnya tindakan represif adalah tindakan “terpaksa” yang dilakukan aparat TNI/Polri. Pemerintah daerah, TNI dan Polri tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk bersama-sama satu hati membangun Papua dengan damai di bawah bingkai NKRI. Kepada kelompok yang berbeda paham dan menuntut merdeka, Polda Papua dan Kodam Cenderawasih memisahkan ke dalam 2 kelompok. Pertama adalah yang tidak bersenjata. Kepada kelompok ini, TNI/Polri selalu mengajak secara persuasif untuk “kembali” kepada jati diri sebagai insan satu bangsa Indonesia. Sedangkan yang kedua adalah yang bersenjata dan selalu meneror masyarakat. Aparat TNI/Polri tidak segan-segan untuk menumpas dengan cara yang paling tegas.


Kenapa kelompok-kelompok separatis Papua saat ini banyak yang tertangkap atau tewas ditembak aparat? Peran serta masyarakat adalah kuncinya. Masyarakat yang pada awalnya terhasut, saat ini mulai sadar bahwa Pemerintah, TNI dan Polri mempunyai niat mulia untuk membangun Papua yang sejahtera dan damai. Mereka pun mulai yakin bahwa OPM tidak ubahnya kelompok kriminal yang hanya akan menghambat terwujudnya kesejahteraan dan kedamaian di Papua. Masyarakat saat ini sangat kooperatif terhadap aparat dengan selalu menginformasikan apabila OPM akan melancarkan aksi.


Sebagai penutup, mari kita berdoa semoga kelompok separatis bersenjata Papua segera sadar dan menyerahkan senjatanya kepada TNI/Polri sehingga aparat tidak perlu lagi memuntahkan proyektil untuk menumpas “bromocorah” di Papua. Kelompok yang berbeda paham pun segera sadar bahwa keutuhan NKRI dari Sabang sampai Merauke sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Tantangan untuk mewujudkan Papua yang maju dan damai harus segera dieksekusi oleh para pemuda dan pemudi Papua. Mari Pace Mace, Kitong Bikin Papua Lebih Baik Lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mob Papua : Nene vs Cucu

Nene dan cucu laki-laki duduk cerita-cerita : Cucu :  " Nene katanya laki dan perermpuan itu tdk boleh tidur sama-sama ka ? Nene : "  Iyo...to Bahaya skali Cucu  : " kenapa jadi ? Nene :" Karena dilarang agama kecuali dong 2 su nikah, nti kalu hamil bagaimana ? Cucu : " Oh..klu bapak dan mama tidak apa2...ee........klu begitu sya sekarang malas tidur lagi dengan nene. Nene : " Bah...knapa jdi ko sudah tdk mau tidur lagi dengan nene ? Cucu : " malas saja to....!!......nanti  nene ko hamil lagi........... hahahah...dilarang senyum2.../////????????.

Lakukan Razia, Polres Keerom Berhasil Amankan Minuman Keras Jenis Bir Bintang

Pacenews, Keerom - Kasat Reskrim  Polres   Keerom  Ipda Hotma P. A. Manurung, S.Tr.K bersama beberapa personilnya melakukan  razia  premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dibeberapa titik di Kab.  Keerom , Jumat (29/12/2017). Saat dikonfirmasi Ipda Hotma P.A Manurung, S.Tr.K, mengatakan bahwa Patroli dan  Razia  Premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dengan sasaran  pemalakan , senjata tajam dan  mabuk  mabukan di Jalan. “kami melakukan penyusuran sepanjang jalan Trans Irian dari  Arso  VII, I, VI,  Arso  Kota dan Workwana dan alhasil kami mendapati beberapa tempat yang digunakan oknum  masyarakat  sedang mengkonsumsi  miras  termasuk ada yang kita dapati mobil parkir di pinggir jalan dengan 3 (tiga) penumpangnya yang sedang  mabuk  setelah kita lakukan pemeriksaan ditemui BB di dalam mobil di temukan adanya minuman beralkohol jenis Bir Bintang 1 karton sdh dikonsumsi dan 1 karton masih utuh, “terang Kasat Reskrim. Kasat Reskrim menambahkan, kami langsung melakukan himabauan se

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Pacenews.id- Mappi- Demi terciptanya situasi kondisi dan harkamtibmas menjelang Pemilukada serentak tahun 2018 yang kondusif, Polres Mappi melaksanakan kunjungan ke kantor Panwaslu Kabupaten Mappi dalam rangka silaturahmi memantapkan sinergitas kemitraan dalam penyelenggaraan pemilu serentak 2018, Rabu pagi (24/01/2018). Dalam silaturahmi Kapolres Mappi AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan,S.I.K,M.I.K yang didampingi Kasat Intelkam Iptu Supriyono diterima komisioner Panwaslu Arnold Kwamtagai S.Sos beserta komisioner,Kegiatan kunjungan ini bertujuan menjalin silaturahmi dan menciptakan situasi kondisi yang kondusif serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pemilukada serentak Gubernur dan Wakil Gubernur Papua tahun 2018 Juga sinegritas dan kerjasama semua elemen yang ada diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat Kabupaten Mappi. “Pelaksanaan Pemilu pada Juni 2018 mendatang, seluruh elemen mulai dari KPU,Panwaslu serta masyarakat diharapkan bisa bersinerg