Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Pertemuan Mediasi Laurenzius Kadepa (DPR Papua) dengan Sultan Yogya

Yogya, Papuacenter – Laurenzius Kadepa Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua dan perwakilan mahasiswa Papua di Yogyakarta bertatap muka langsung dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X di kantor Gubernur DIY, pada hari Jumat (29/7). Pertemuan ini, merupakan mediasi untuk insiden terkait mahasiswa Papua yang terjad beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, Laurenzius berterima kasih kepada Gubernur Yogya sekaligus menitipkan pesan dari masyarakat Papua kepada Sultan. “Atas nama DPR Papua, saya mengapresiasi Sultan, sebab berkat Yogya, banyak warga Papua jadi orang sukses dimana-mana,” ungkap Laurenzius. Tak hanya itu, ia juga meminta Sultan agar menjaga warganya yang sedang ada di Yogya, baik untuk keperluan belajar ataupun yang lainnya. “Tolong Sultan jaga rakyat saya baik-baik, sebagaimana saya jaga rakyat jawa di Papua dengan baik, di sana banyak orang jawa dapat posisi penting di pemerintahan maupun di swasta, dan mereka semua dalam kondisi baik, atas nama ini,

Bersihkan Papua dari Total Miras

Jayapura, Papuacenter –  Terkait harus bersihnya Papua dari Miras, sebagai tindak lanjut Perdasus Nomor 15 Tahun 2013 tentang pelarangan , produksi, Pengedaran dan Penjualan Minuman Keras (Miras) diseluruh Papua, Gubernur Papua, Lukas Enembe, kembali tegaskan larangan total terhadap miras di seluruh Papua. “Saya tindak lanjuti Perdasus ini, agar memiliki kekuatan hukum yang kuat,” tegas Lukas, saat ditemui usai melantik Pejabat Eselon II di Sasana Krida, Kantor Gubernur Papua Jayapura, Kamis (28/7). Selanjutnya beliau menegaskan bahwa pihaknya telah menghimbau kepada para pimpinan daerah, Bupati/Walikota di seluruh Papua untuk menindaklanjuti Perdasus no 15 Tahun 2013 ini. Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa pihaknya telah meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura untuk mencabut Perdasus Nomor 17 Tahun 2002, tentang tatacara Pemasokan Minuman Beralkohol di Kota Jayapura. Ditambahkannya pula, bahwa pihaknya akan segera memberlakukan Perdasus 15 Tahun 2013, jika me

Mahasiswa Indonesia Bantu Papua 25 Juta

Jayapura,Papuacenter – Sebagai bentuk kepedulian, Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) di University of Queensland, berikan bantuan sosial kepada Panti Asuhan Kerahiman berupa uang tunai Rp 25 Juta, di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, pada haris Sabtu (23/7). Acara sosial tersebut diwakili oleh Presiden PPIA di University of Quensland, Yohannes Fajar I. Kambon. Ia mengatakan bahwa penyerahan bantuan tersebut merupakan kelanjutan dari rangkaian event Indonesian Day 2016 yang telah dilaksanakan pada 7 Mei 2016 lalu di Brisbane, Australia. Adapun Sr. Mariecen sebagai pihak penerima bantuan mengucapkan terrimakasih atas kepedulian PPIA terhadap panti yang berada dibawah asuhannya. "terima kasih atas bantuan kepeduliannya terhadap kami, bantuan ini akan kami manfaatkan sebai-baiknya untuk kepentingan Panti Asuhan.” Selanjutnya, Fajar juga menyampaikan bahwa event Indonesian Day ini menjadi ajang untuk menggalang dana yang nantinya akan didonasikan kepada mereka ya

Bakso Daun Panjang

Udin dan kalfin sahabat dari kecil d kampung.. Tra lama kalfin pergi k kota sedangkan udin tinggal d kampung... 15 tahun kemudian udin meyusul kalfin k kota..setelah ketemu kalfin... Udin langsung peluk kalfin sambil cerita" hilangkan rasa kangen.. Udin : kalfin ko masi ingat tong dua puya kisa" masa kecil k tdk.. Kalfin : masi lah..tra mungkin z lupa akan.. Udin : ko masi ingat rambutan k tdk.. Kalfin : rambutan it yg buaya berambut it toh.. Udin : iah kawan ko masi ingat akan eeehhh Bru Ko perna makan cempedak k tdk.. Kalfin : cempedak it yg buah'x kya nangka toh tpi buah'x kecil..z pernah makan lah.. Udin : booohhh kawan ko msi ingat semua..ko kawan paling andalan sudah.. Kalfi : udin ko perna makan bakso k tdk... Udin : bakso itu yg dia puya daun panjang" toh... Z perna makan akan.

Doa Terakhir

Ada pace tiga ini pi berlayar... 1 Kristen, 1 lagi de beragama Hindu.. trus 1 lagi tra pu agama.. Baru sampe tengah laut, perahu su bocor besar.. air masuk sampe hampir tenggelam.. dan dong su pasrah sudah... Tra lama yang kristen de angkat; "Ya, Malaikat Surga.. datanglah dan duduk disampingku.." Hindu lanjut lagi: "Ya, Dewa.. datanglah dan duduk disampingku.." Tra lama, yang tra pu agama ni batariak dorang 2.. : "eh... kam 2 Goblokkk k? Kitong 3 saja perahu su mau tenggelam... baru kam dua pangil dorang tambah lagi...

Tete Pusing

Cucu2 rindu samaTete jadi ke ke kampung jalan2.. Sesampainya di kampung.. Salah satu Cucu yg trtua sapa Tete.. Cucu : Selamat siang Tete sayang apa kabar...?!! Tete : Aro..aroo sayang saya pu cucu-cucu,.kam datang nii...aroororo..mari-mari.. Cucu : iya tete.. Tete : kam duduk e..tete lihat air panas di blakang bikin teh dolo ee.. Cucu : aeehh Tete sudah Tete, jang pusing-pusing ( cucu pu maksdud Tete jangan pikir ) Tete emo sdkt.. Tete : aaaghh..Pusing-pusing apa Kam yang gila baruuu..u,... Kam pulang sudah.. Hehehee tete marah,.dong bubar...hehehe..

Ko Senter K?

Ceritanya mince pu pacar Obed de selingkuh dan kasih hamil orang pu anak... Mince de stress, sampe rencana bunuh diri.. makan isi dalam battery yang hitam... Tapi de gagal bunuh diri dan di kampung dorang bicara urusan.. Bapa desa tanya Mince: " sebelum urusan bapa mau tanya Mince..  bapa tau ko punya susah..,  ko pu sedih...,ko punya sakit hati..., tapi yang bapa heran tuh.. kenapa ko makan isi batrei..ko senter k? Hahahahaha..

DPR Akan Maksimalkan Program Pembangunan Perbatasan Papua

Jakarta, Papuacenter – Melalui Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana , Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dukung program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pembangunan kawasan perbatasan di beberapa wilayah Indonesia yang secara khusus di Papua. Sekalipun dalam implementasinya  program dirasa belum maksimal, Komisi V tetap berupaya akan mengevaluasi program tersebut  untuk menyukseskannya, dalam rangka mengentaskan kemiskinan di wilayah yang menjadi garis depan negara Indonesia. “Komitmen DPR mendukung untuk hal itu, namun implementasinya yang kami kira belum maksimal,” tegas Yudi di komplek parlemen, Jakarta, Kamis (28/7). Dalam Rapat Paripurna DPR ke-35 Masa Sidang V Tahun Sidang 2015-2016, parlemen sepakat membentuk Tim Pengawas Pembangunan Kawasan Perbatasan yang terdiri dari 25 anggota lintas komisi. Sementara itu, data Kementerian PUPR, alokasi dana yang dianggarkan untuk melakukan berbagai kegiatan pembangunan di Papua sebesar Rp 217,68

Kembali Menyakiti Hati Orang Papua di Yogyakarta

Ormas (Paksi Katon,  Laskar Jogja, Pemuda Pancasila dan lain-lain)  dan Angkatan Bersenjata Indonesia mengepung Mahasiswa Papua dan Asrama Papua di Yogyakarta pada (16/7/2016). Motif dibalik pengepungan ini terjadi diskriminasi terhadap Orang Papua melalui Mahasiswa Papua. Berdasarkan penyebutan Orang Papua  sebagai Monyet ini merupakan sebuah kata-kata dan bahasa permanen yang secara turun temurun di wariskan kepada generasinya Yogyakarta. Hal ini kita buktikan dengan penyebutan terhadap mahasiswa Papua yang baru-baru ini menjadi tren. Sebab kata itu, sebutkan selama 12 jam di depan Asrama Papua di Yogyakarta. Pada beberapa tahun yang lalu, pernah melukai lagi hati orang Papua di Jakarta oleh Cita-citata dengan memperburuk harkat dan martabat  sebagai orang Papua. Hal ini, menjadi topik utama orang Papua dan sangat menyakiti orang Papua. Namun, dalam proses hukum Cita-Citata mempermudah untuk tidak di Adili melalui proses Hukum sebab hukum rasisme adalah hukum yang tertinggi di Dunia 

Benny Wenda Dan ULMWP Kapok Tipu Rakyat Papua

Benny Wenda yang memiliki profil bak pahlawan berkepala batu kini telah lemah lunglai setelah Dubes Indonesia, Desra Percaya, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menanggapi kegagalan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menjadi anggota penuh MSG pada KTT khusus MSG di Honiara, Kepulauan Solomon, Kamis (14/7). Tidak hanya Benny Wenda saja, para pendukung ULMWP juga pada kesakitan, karena harapan dan keyakinannya untuk menjadi anggota penuh MSG tidak dapat diwujudkan. Sudah jelas bahwa ULMWP merupakan organisasi ilegal yang tidak mempunyai kekuatan hukum namun ULMWP masih nekad melobi untuk menjadi anggota penuh MSG. Untung saja keberadaan Benny Wenda dan rekannya berada di luar negeri, coba saja kalau Benny mau hidup di Indonesia sudah pasti mereka meringkuk dalam penjara. Pasalnya Benny Wenda mempunyai latar belakang atau catatan di kepolisian Indonesia sebagai penjahat kelas kakap dan sampai saat ini Benny Wend

Usai Miras, PNS Albert Tersungkur Di Bawah Meja Kasir

Jayapura, Papuacenter – Albert Goncalves Wanimbo, ST, seorang pegawai negeri sipil bagian Tata Pemerintahan Pemprov Papua yang akhir-akhir ini sering mendapat sorotan dari media karena ulahnya yang mendukung gerakan penolak pembangunan di Papua, KNPB tergeletak dibawah meja kasir sebuah warung makan Padang di daerah Waena, sekitar pukul 13.00 WIT, Jum’at (15/7). Tampaknya, Albert sedang dipengaruhi oleh minuman keras karena kemarin, Kamis (14/7) MSG telah menolak mentah-mentah aplikasi ULMWP untuk diterima sebagai anggota tetap MSG. Sedangkan Albert adalah salah satu pejabat pemprov yang gencar memberi dukungannya terhadap aksi demo KNPB yang kerap membuat kekacauan di Papua. “Pemilik kendaraan Avanza dengan nomor polisi DS 1986 AW ini datang ke dalam warung dengan sempoyongan dan setelah selesai makan tiba-tiba langsung jatuh tersungkur di bawah meja kasir,” kata Ani, pelayan warung Padang tersebut. Ani menjelaskan bahwa dirinya sempat ketakutan karena didatangi orang m

Situasi Yogyakarta Kondusif, Masyarakat Jangan Percaya Pesan Broadcast

Yogyakarta, Papuacenter –  Usai aksi anarkisme Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang digelar pada Jumat (15/7) lalu di daerah Kamasan I Yogyakarta, beredar isu melalui broadcast pesan di media sosial yang mengatakan bahwa situasi keamanan di Yogyakarta sedang tidak kondusif. Pesan tersebut bernada provokatif dan mengatakan bahwa mahasiswa Papua yang berada di Yogyakarta sedang dicari oleh pihak kepolisian setempat baik di kos maupun kontrakan yang ada di Yogyakarta. Kepala Polres Kota Yogyakarta, Kombes Pol. Tommy Wibisono membantah isi dari pesan tersebut dan mengatakan bahwa situasi keamanan di Yogyakarta sangat kondusif, kendati masih ada beberapa anggota kepolisian yang berjaga di depan asrama mahasiswa Papua, hal tersebut hanya untuk mengantisipasi jika ada perkembangan dari aksi anarkis yang mereka lakukan kemarin (15/7). “Situasi di Yogyakarta aman, nyaman dan tentram, masyarakat melakukan aktivitasnya seperti biasa,” ujar Kapolresta, seperti yang dilansir Kompas. Tommy

Kronologi Pemukulan Mahasiswa Papua Terhadap Aparat Kepolisian Saat Demo di Yogyakarta

Yogyakarta , Papuacenter – Aksi demo kelompok anti pembangunan Papua yang terjadi beberapa waktu lalu (15/7) di daerah Kamasan I Yogyakarta rupanya telah diberitakan secara terbalik oleh beberapa media lokal di Papua yang mengatakan bahwa Polisi melakukan tindakan secara represif. Pada kenyataannya aksi demo yang mereka gelar tidak berjalan baik dan jauh dari kata damai dengan adanya pelemparan potongan keramik dan ditemukannya mahasiswa Papua yang membawa senjata tajam. Berikut adalah kronologi kejadian yang terjadi pada saat aksi kelompok anti pembangunan Papua yang di gelar di daerah Kamasan I Yogyakarta, Jumat (15/7) Pukul 08.00 WIB Aparat kepolisian melakukan apel berama di depan asrama mahasiswa Papua jalan Kusumanegara, Kamasan I Yogyakarta. Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol. Tommy Wibisono dalam arahannya mengatakan bahwa pihaknya sering mendapat laporan dari masyarakat Yogyakarta atas ketidak nyamanan situasi keamanan di Yogyakarta karena seringnya aksi yang digel

Raja-Raja di Fakfak Tolak Aksi KNPB

FAKFAK – Papuacenter : Barisan Pembela Merah Putih (BPMP) dan Raja-Raja di Kabupaten Fakfak tegas menolak aksi demonstrasi yang digelar Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Kamis (14/7/2016) diseluruh daerah di Tanah Papua. Aksi demonstrasi KNPB itu guna mendukung The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang merupakan organisasi payung seluruh organisasi untuk kemerdekaan Papua, dalam mendapat status anggota tetap di organisasi Negara-Negara Pasifik Selatan, Melanisian Spearhead Groups (MSG). Wakil Ketua BPMP Kabupaten Fakfak Hi Djafar Rumoning mengajak masyarakat dari Kampung Karas Pulau Tiga sampai Kampung Tomage Wamosan agar tidak terpancing dengan upaya-upaya yang dilakukan KNPB menuju Papua merdeka. “Marilah kita bersatu untuk menolak aksi unjuk rasa yang rencananya akan digelar oleh KNPB bersama antek-anteknya. Bahkan kami meminta kepada aparat Kepolisian untuk tidak memberikan izin kepada organisasi yang ilegal itu,” katanya, kepada wartawan, Rabu (13/7

Kemlu: ULMWP Gagal Jadi Anggota Penuh MSG

Papuacenter – “Tidak ada tempat bagi ULMWP dalam masa depan MSG,” demikian ditegaskan oleh Dubes Desra, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dalam menanggapi kegagalan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menjadi anggota penuh Melanesian Spearhead Group (MSG) pada KTT Khusus MSG di Honiara, Kepulauan Solomon. (14/7/2016) Hasil ini tidak seusai dengan harapan dan keyakinan gerakan separatis Papua /ULMWP bahwa mereka akan diterima sebagai anggota penuh di KTT Khusus MSG di Honiara. Partisipasi aktif dan lobi intensif Delegasi Indonesia yang juga terdiri dari perwakilan 5 Provinsi bercorak budaya Melanesia Indonesia, (Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat) telah berhasil meyakinkan para pemimpin MSG untuk tidak menerima aplikasi keanggotaan ULMWP. KTT juga bersepakat untuk membahas lebih lanjut pedoman keanggotaan yang akan diselesaikan pada September 2016 di Port Vila, Vanuatu. Tentunya hal

KBRI Australia: ULMWP Merusak Kesatuan MSG

CANBERRA – Papuacenter : Juru Bicara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Australia, Sade Bimantara, menuduh kelompok Gerakan Pembebasan Papua Barat atau dikenal sebagai United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) terus mengganggu dan merusak Melanesian Spearhead Group (MSG). Langkah-langkah ULMWP dinilai berbahaya bagi persatuan dan integritas MSG. Hal ini ia katakan dalam sebuah tulisan yang dimuat oleh solomonstarnews.com , dengan judul “ Is MSG A Strong or Sick Man of the Pacific?” pada 10 Juli 2016. MSG dijadwalkan akan mengadakan Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) pada 14 Juli mendatang di Honiara, Kepulauan Solomon. ULMWP sedang dalam proses untuk diakui sebagai anggota penuh MSG namun Indonesia menolak keras. Dalam tulisannya, Sade Bimantara menilai Kelompok ULMWP bukan merupakan wakil dari empat juta orang Papua di provinsi Papua di Indonesia. “Itu (ULMWP) diciptakan mewakili suara orang Papua di luar negeri, yang mungkin masih memiliki kewarganegaraan In

Eksploitasi Anak Saat Demo KNPB Di Papua

Merauke, Papuacenter – Aksi demo KNPB yang digelar hari ini, Rabu (13/7) menunjukkan pelanggaran hak asasi manusia dalam hal ini adalah menyalahi hak-hak perlindungan terhadap anak. Seperti yang terlihat dari pantauan redaksi PAPUANEWS.ID di lapangan massa yang bergerak mulai dari pukul 10.00 WIT dari kampung Onggamit menuju tugu Pepera Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, massa KNPB membawa serta anak-anak di bawah umur. Yoris Wopai, koordinator aksi ini mengatakan bahwa adanya anak-anak dalam demo KNPB di Merauke ini sebagai bukti dukungan seluruh masyarakat Papua terhadap ULMWP agar menjadi anggota tetap MSG. “Mereka ikut-ikut saja, karena mereka juga dukung kita untuk aksi,” kata Yoris pada wartawan. Siapapun mungkin akan tertawa jika mendengar perkataan Yoris, karena melihat usia anak-anak yang ikut dalam demo terbilang masih sangat belia dan tidak tahu menahu dengan KNPB, ULMWP apalagi MSG. Tidak hanya diajak berdemo anak-anak usia sekolah dasar ini dibiarkan berjalan ka

Berpotensi Anarkis, Demo KNPB Di Jayapura Dibubarkan

Jayapura, PAPUACENTER – Demo yang dilakukan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Waena, Jayapura, dibubarkan secara paksa oleh petugas kepolisian karena tidak mengantongi izin untuk melakukan aksi. Selain membubarkan, petugas juga mengamankan simpatisan KNPB.   Aksi demo KNPB dilakukan di Perumnas IV Waena, Jayapura, Papua, Rabu (13/7). Aksi ini diikuti kurang lebih 150 orang, baik dari anggota maupun massa yang ikut melakukan aksi demo KNPB. Sejak pagi para aktivis dan sejumlah massa KNPB sudah berkumpul di lokasi dan melakukan waita (tarian-red) untuk mengumpulkan massa yang lebih banyak lagi. Beruntung, petugas Polresta Jayapura diback up personel Brimob Polda Papua terlihat mengamankan berlangsungnya aksi agar tidak mengganggu pengguna jalan yang lain. Menjelang siang, massa memaksa melakukan long march dari rusunawa Perumnas IV ke arah Expo Waena namun dilarang oleh petugas kepolisian karena aksi demo ini tidak memiliki izin. Kasat Sabhara Polresta Jayapura, AKP Erol

Guru, Pastor dan Pendeta Pembawa Terang di Mee-Pago Papua

Oleh:  Moses Douw Sebuah kisah suci seorang pengabdi, ia bertugas dengan fasilitas yang tidak memadai sangat berharga dari pada seorang pengabdi yang hanya handalkan fasilitasnya. Pendahuluan Pada sebelumnya, pada tahun 1855-an Papua sering di perebutkan oleh beberapa negara adi kuasa yang hanya untuk mengeksplorasi tanah Papua dari sekian aspek kehidupan yang ada. Hal itu di sebabkan oleh beberapa faktor yakni: pertama untuk mengekspansi potensi alam, dan hanya untuk mendirikan kerajaan dari negara adi kuasa itu sendiri. Dalam ekspansi dan eksplorasi Tanah Papua dari beberapa negara ini, di pastikan bahwa ketika itu Papua memiliki Klen dan multi suku yang tinggal menetap di Pulau itu. Dalam kisah sejarah bahwa antara suku sering terjadi perang, enta perang dendam maupun perang hak. Dalam situasi ini banyak sifat konflik yang terjadi di Papua pada sebelumnya. Entah mengapa demikian sebab  budaya adalah identitas yang dimiliki. Sehingga ditengah ketidaktahuan dan perang itu datanglah t