Langsung ke konten utama

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Papua, Riwayatmu Kini


Papuacenter – Salah satu butir perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda, pada 23 Agustus-2 November 1949, menyebutkan Irian Barat bagian dari Belanda. KMB melemahkan kita lewat Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri dari 15 provinsi boneka Belanda plus sejumlah provinsi yang sejak proklamasi sukarela bergabung dengan republik.

Kita telah merdeka, tetapi Belanda berupaya kembali menjajah lewat provinsi-provinsi boneka. Kita ingin merebut Irian Barat yang saat itu berpeluang menjadi bagian dari Belanda, atau merdeka, atau menjadi bagian dari Federasi Melanesia.

handingSepanjang dekade 1950, kita memperjuangkan pembebasan Irian Barat melalui resolusi Sidang Umum (SU) PBB, pertama kalinya tahun 1954. Isi resolusi meminta Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.

Tetapi, lanskap politik global di PBB kurang menguntungkan, membuat resolusi gagal disahkan. Dan, suka atau tidak, Presiden Amerika Serikat (AS) Dwight Eisenhower (1953-1961) membantu kita menekan Belanda, antara lain mengancam pembatalan Marshall Plan untuk ”negeri kincir angin” itu.

Kita tidak pernah kapok memperjuangkan pembebasan Irian Barat. Hampir tiap tahun kita mengajukan resolusi, tetapi sia-sia. Sebaliknya, Belanda makin provokatif, antara lain membangun pos-pos militer di Irian Barat dalam rangka mempersiapkan perang. Pos militer pertama dibangun di Lembah Baliem, Wamena, tahun 1957, dan diteruskan di tempat-tempat lain bertahun-tahun setelah itu. Bung Karno geram dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda pada 17 Agustus 1960.

AS juga mulai berubah. Eisenhower lebih tertarik mendongkel Bung Karno dengan mendanai pemberontakan PRRI/Permesta 1956-1958 daripada menekan Belanda.

Sebaliknya, pengganti Eisenhower, John F Kennedy (1961-1963), mau membantu. Pertimbangan dia, Indonesia yang strategis berada di antara dua samudra jangan sampai jatuh ke tangan ”the Bloc” (Uni Soviet dan Tiongkok).

Pertimbangan lain, investasi AS di Indonesia, khususnya oleh dua korporasi migas, Caltex dan Stanvac, berada dalam bahaya. Bung Karno membekukan konsesi migas melalui Undang-Undang (UU) Nomor 44 Tahun 1960 yang menegaskan, ”Seluruh pengelolaan minyak dan gas alam dilakukan negara atau perusahaan negara”.

BK dan KennedyKennedy merasa ”the Bung”, panggilan dia untuk Bung Karno, dapat dibujuk keluar dari pengaruh ”the Bloc”. Sebagai imbalan, Kennedy menggelontorkan bantuan senilai 800 juta dollar AS—jumlah yang masih kurang dari separuh dari yang diberikan Uni Soviet.

Hubungan Indonesia-Belanda makin panas pada tahun pertama pemerintahan Kennedy. Belanda membentuk sebuah dewan persiapan kemerdekaan ”Nieuw-Guinea”, yang dibalas Bung Karno dengan mengumumkan Trikora 19 Desember 1961.

Saat operasi militer Trikora baru dimulai, Kennedy mengirimkan adiknya, Jaksa Agung Robert Kennedy, ke Jakarta menemui Bung Karno. Dari Jakarta, Robert Kennedy langsung melawat ke Den Haag mendesak Belanda segera menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.

Misi lanjutan Robert Kennedy, yang dipimpin diplomat senior Ellsworth Bunker, menyiapkan teknis penyelenggaraan plebisit di Irian Barat yang akhirnya terjadi tahun 1969. Sejak itulah, Irian Barat yang dilimpahi kekayaan berbagai sumber daya alam resmi menjadi bagian dari Indonesia.

Tahun 1961 Bung Karno telah menyiapkan Rencana Pembangunan Delapan Tahun yang tergolong ”neolib” karena melibatkan pula IMF di bawah pengawasan Kennedy. Sayang, Kennedy tewas ditembak di Dallas, Texas, 22 November 1963.

Nasib Bung Karno selesai tak lama setelah pecahnya peristiwa 30 September 1965. Rapat Bung Karno dan para menteri ekonomi di Istana Cipanas, Januari 1966, membahas nasionalisasi Caltex dan Stanvac serta berbagai properti AS lainnya.

Tiba-tiba Jenderal Soeharto mendarat dengan helikopter dan langsung menuju ruang rapat untuk menegaskan nasionalisasi tidak boleh dilakukan. Ketika itu, Soeharto bahkan masih Menteri Panglima Angkatan Darat, belum mendapat penugasan Supersemar.

Awal November 1966, ada pengumuman penting dari Menteri Pertambangan Slamet Bratanata bahwa Freeport Sulphur Company mendapat hak eksploitasi dan eksplorasi endapan bijih tembaga di Ertsberg, Pegunungan Tengah, di barat Puncak Soekarno. Penyelenggaraan plebisit di Irian Barat masih dua tahun lagi.

Entah sudah berapa kali rezim berganti, Freeport tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Dalam bahasa gaul, Freeport itu, setelah nyaris setengah abad di Indonesia, ”hebat bingits”. [print.kompas.com, 12/12/2015]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mob Papua : Nene vs Cucu

Nene dan cucu laki-laki duduk cerita-cerita : Cucu :  " Nene katanya laki dan perermpuan itu tdk boleh tidur sama-sama ka ? Nene : "  Iyo...to Bahaya skali Cucu  : " kenapa jadi ? Nene :" Karena dilarang agama kecuali dong 2 su nikah, nti kalu hamil bagaimana ? Cucu : " Oh..klu bapak dan mama tidak apa2...ee........klu begitu sya sekarang malas tidur lagi dengan nene. Nene : " Bah...knapa jdi ko sudah tdk mau tidur lagi dengan nene ? Cucu : " malas saja to....!!......nanti  nene ko hamil lagi........... hahahah...dilarang senyum2.../////????????.

Lakukan Razia, Polres Keerom Berhasil Amankan Minuman Keras Jenis Bir Bintang

Pacenews, Keerom - Kasat Reskrim  Polres   Keerom  Ipda Hotma P. A. Manurung, S.Tr.K bersama beberapa personilnya melakukan  razia  premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dibeberapa titik di Kab.  Keerom , Jumat (29/12/2017). Saat dikonfirmasi Ipda Hotma P.A Manurung, S.Tr.K, mengatakan bahwa Patroli dan  Razia  Premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dengan sasaran  pemalakan , senjata tajam dan  mabuk  mabukan di Jalan. “kami melakukan penyusuran sepanjang jalan Trans Irian dari  Arso  VII, I, VI,  Arso  Kota dan Workwana dan alhasil kami mendapati beberapa tempat yang digunakan oknum  masyarakat  sedang mengkonsumsi  miras  termasuk ada yang kita dapati mobil parkir di pinggir jalan dengan 3 (tiga) penumpangnya yang sedang  mabuk  setelah kita lakukan pemeriksaan ditemui BB di dalam mobil di temukan adanya minuman beralkohol jenis Bir Bintang 1 karton sdh dikonsumsi dan 1 karton masih utuh, “terang Kasat Reskrim. Kasat Reskrim menambahkan, kami langsung melakukan himabauan se

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Pacenews.id- Mappi- Demi terciptanya situasi kondisi dan harkamtibmas menjelang Pemilukada serentak tahun 2018 yang kondusif, Polres Mappi melaksanakan kunjungan ke kantor Panwaslu Kabupaten Mappi dalam rangka silaturahmi memantapkan sinergitas kemitraan dalam penyelenggaraan pemilu serentak 2018, Rabu pagi (24/01/2018). Dalam silaturahmi Kapolres Mappi AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan,S.I.K,M.I.K yang didampingi Kasat Intelkam Iptu Supriyono diterima komisioner Panwaslu Arnold Kwamtagai S.Sos beserta komisioner,Kegiatan kunjungan ini bertujuan menjalin silaturahmi dan menciptakan situasi kondisi yang kondusif serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pemilukada serentak Gubernur dan Wakil Gubernur Papua tahun 2018 Juga sinegritas dan kerjasama semua elemen yang ada diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat Kabupaten Mappi. “Pelaksanaan Pemilu pada Juni 2018 mendatang, seluruh elemen mulai dari KPU,Panwaslu serta masyarakat diharapkan bisa bersinerg