Jayapura, PAPUANEWS.ID – Kabar tentang adanya rapat tertutup yang akan dilakukan oleh kelompok anti pembangunan Papua (KNPB) dan kelompok penipu masyarakat Papua (ULMWP) 27 Januari 2017 di Victoria untuk menjadikan Benny Wenda sebagai Presiden mulai terdengar oleh masyarakat.
Hal ini dikonfirmasi oleh salah satu masyarakat asli Papua, yang melaporkan pemerasan yang dilakukan anggota KNPB Wamena di pasar Misi Wouma terhadapnya dan seluruh mama Papua yang ada di pasar tersebut.
Mama Vero terpaksa memberikan sejumlah uang pada mereka (KNPB, red) karena takut terjadi kerusuhan jika tidak dituruti.
“Dong minta uang sama Mama, katanya buat pemilihan Presiden,” katanya.
Sebelumnya Mama Vero (panggilan akrabnya) sudah mencoba menjelaskan, bahwa Presiden Jokowi merupakan Presiden Mama Papua, namun mereka tidak menanggapinya.
Uang hasil pemerasan tersebut digunakan KNPB untuk membeli tiket pesawat ke Jayapura dengan mengirimkan perwakilannya Melianus Yaluock Wantik yang telah tiba di bandara Sentani, Senin (23/1).
Dari hasil wawancara tim redaksi PAPUANEWS.ID, Melianus mengatakan kedatangannya ke Jayapura karena mendapat surat perintah dari Goliat Tabuni untuk menghadiri pertemuan di Victoria.
Sementara Goliat Tabuni sendiri melalui telepon selularnya kepada PAPUANEWS.ID membantah adanya perintah rapat dan dukungannya terhadap ULMWP.
Sehingga agenda KNPB dan ULMWP sama saja dengan aksi-aksi demo yang telah mereka lakukan sebelumnya dan merupakan penipuan yang mereka lakukan kepada seluruh masyarakat di Provinsi Papua.
“Stop tipu masyarakat Papua, kami sudah punya Presiden Jokowi tidak perlu mo pilih Benny Wenda, yang tidak kami kenal,” kata Mama Vero sebelum menutup teleponnya. (red,Cs)
Komentar
Posting Komentar