Langsung ke konten utama

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Sistem Noken dalam Pilkada di Papua

Sistem Pemilihan Noken, di Papua 
Demokrasi dalam proses pemilihan kepala daerah di Papua sering menjadi persoalan di beberapa daerah di Papua. Dengan mengakibatkan politik yang kurang sehat di kalangan pemerintahan. Lagi pula Papua yang sering terjadi Konflik Pilkada ini, mesti dipahami oleh orang Papua, khususnya para mahasiswa dan pegawai pemerintah sebelum kita bergabung dalam proses demokrasi.

Tetapi pada dasarnya proses demokratisasi di Papua sering dikenal juga dengan menentang Indonesia dengan alasan bahwa memperburuk proses dari pada hasil pilkada dan pemilihan umum. Secara umum sebelum Indonesia menganeksasi Papua bahkan orang Papua mengenal bangsa lain, terdapat cara dan sistem masing-masing di setiap daerah di Papua. Mekanisme pengambilan keputusan berdasarkan demokrasi lokal di Papua adalah sistem kesepakatan bersama atau musyawarah dan mufakat dan juga sistem pengangkatan berdasarkan kekayaan (berpikir, berkomunikasi, berkerja dan berinterelasi). Seiring dengan perkembangan Papua yang dari pangkuan ke pangkuan sehingga terjadi monopoli didalamnya.

Ketika kedua cara ini dimonopoli dengan praktek politik yang tidak sehat sehingga kini menjadi dasar patologi dalam persoalan pemilihan di Papua. Yang sering kita kenal dengan nama sistem noken. Proses ini berkembang hingga sekarang terjadi politik sistem ikat dan noken, yang secara umum disebut dengan Sistem Noken.

Pada setiap kabupaten yang ada di Papua selalu saja melakukan Pilkada, serentak secara langsung dan tidak langsung. Praktek politik yang dimainkan oleh seluruh oleh Elit politik lokal adalah tak normatif. Dalam artian bahwa selalu ada dampak yang didapat oleh masyarakat di Papua akibat politik tidak sehat. Secara langsung berikut ini adalah masalah yang terjadi di Papua.

Dinasti Politik dan Money Politik dalam Pilkada di Papua

Tentunya negara demokrasi telah memberikan semua kekebasan dalam berekspresi dan bergerak. Namun pada tahun 2014 lalu terjadi pesta demokrasi dan pula polemik tentang sistem pemilihan kepala daerah secara langsung dan mewakili oleh DPRD. Artinya demokrsi langsung dan demokrasi tidak langsung. Banyak pertimbangan yang dimunculkan dalam polemik itu.

Keputusan terhadap demokrasi langsung dan tidak langsung, ditetapkan melalui undang-undang  nomor 8 tahun 2015 pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota itu, melalui undang-undang itu, ditetapkan bahwa pemilihan kepala daerah berdasarkan bebas, jujur dan adil atau proses demokrasi secara langsung.

Ketika kita mengamati di beberapa daerah di Papua, ada beberapa praktek politik yang tidak sesuai dengan adanya demokrasi secara langsung atau pemungutan suara secara langsung. Selebihnya kita kenal juga dengan sistem noken di Pengunungan Tengah Papua. Sistem noken secara sederhana praktek yang dilakukan adalah pertama; pemungutan suara secara ikat. Kedua; pemungutan suara secara gantung noken berdasarkan nama bakal calon kepala daerah dan Ketiga; adalah pemilihan kepala daerah berdasarkan hubungan keluarga.

Sistem ikat secara budaya adalah sistem yang digunakan dalam pemungutan suara berdasarkan keputusan kepala RT atau kepala suku. Namun, ada pula sisi lain yang kita belum kenal yakni bakal calon kepala daerah sering melakukan “money politic” terhadap beberapa tokoh masyarakat sehingga patut masyarakatnya pun ikut menyetujui kesepakatan kepala suku atau ketua RT terkait. Pemungutan suara dengan gantung noken. Cara pemilihan ini sering diperaktekkan di beberapa daerah Pegunugan tengah Papua yakni Wamen dan beberapa daerah pemekaran di Papua. Sedangkan, pemilihan berdasarkan hubungan keluarga adalah selalu terjadi di setiap daerah di Indonesia Bukan saja di Papua. Hal ini masyarakat tanpa memikirkan apa dampak dan masa depan daerah itu sendiri? Sehingga terjadi politik dinasti itu sendiri.

Sistem noken ini sering dimainkan oleh Elit Politik Lokal, dengan tidak memperhatikan berbagai persoalan yang akan muncul di kemudian hari. Elit politik selalu memainkan trik untuk bagaimana mendapatkan suara yang lebih banyak.  Seharusnya sistem noken adalah keputusan terakhir dalam suatu suku di Pegunungan tengah Papua secara demokratis. Dengan kesempatan itulah elit politik lokal memainkan money politik untuk memanfaatkan seluruh suara yang disepakati bersama dalam suatu suku, wilayah dan setiap dusun secara demokrasi tak langsung yang berdasarkan kontekstual lokal.

Dalam proses  itulah masyarakat biasanya menentukan pilihan antara baik dan buruk daerah pada masa yang akan datang. Pilihan itu sangat menentukan dalam kehidupan daerah dan pembangunannya.

Dari setiap penjelasan diatas ini muncul bahwa Politik Dinasti itu muncul dalam pemilihan dan itu persoalan yang sangat rumit dalam daerah yang multi budaya. Yang sering muncul adalah politik sistem noken di Papua.  Muncul dinasti politik di Papua adalah dengan cara sistem noken yang mengagkat kearifan lokal, namun dielokkan menjadi arena bagi elit politik lokal untuk berdansa demi mencari porsi dalam pemerintahan. Hanya dengan sistem noken yang diintevensi dengan money politik itu dijadikan sebagai menguasai atau berkuasa dalam pemerintahan.

Kepala daerah yang terpilih dalam proses pemilihan dalam sistem noken atau secara langsung ini mempunyai hubungan keluarga yang erat. Hubungan keluarga adalah kenalan, kampung istri serta hubungan keluarga cucu lainya. Hal demikianlah yang akan menguasai daerah secara politik dinasti atas “money Politic”. 

Konflik dalam Pilkada di Papua

Budaya politik di Papua masih lebih cenderung kepada budaya parokhial. Dalam masyarakat parokhial itu sendiri, selalu membedakan dalam kelas sosial di Papua, Sementara dalam masyarakat partisipan sudah dapat menilai dengan penuh kesadaran baik sistim sebagai wujud dari daerah maju. Salah satu hal yang membuat potensi konfik secara rutin Partai Politik dalam hal ini taka ada campur tangan selama proses pilkada di Papua.

Konflik di masyarakat merupakan sesuatu yang tak bisa dipisahkan bilaman di Papua, maka yang perlu diketahui bukanlah apakah konflik pilkada itu ada atau tidak ada. Tapi bagaimana intensitas dan tingkat kekerasannya, dan dalam bentuk apa konflik itu? Apakah menyangkut masalah sporter vs KPU atau calon terhadap calon?

Selama konflik Pilkada masyarakat Papua secara umum merujuk pada keterlibatan pihak-pihak yang berkonflik. kekerasan konflik menyangkut sarana yang digunakan dalam situasi konflik, mulai dari negosiasi hingga saling menyerang secara fisik. Konflik antarkelompok yang menyangkut masalah prinsip atau ideologi.

Selama kita mengamati berbagai persoalan Pilkada yang terjadi di Papua hanya sebab akibat dari Sistem pemilihan yang kurang sehat. Secara praktek terjadi konflik pilkada akibatnya dari monei politik, kalah politik, kalah pendukung, prinsip dasar/ fundamental dalam pedukung, dan lainnya.

Maka, dengan itu bahwa, partai politik, dan NGO haruslah bertindak secara demokratis dalam hal ini mewujudkn proses demokratisasi di Indonesia, khususnya di Papua agar terwujudnya Papua yang berdasarkan asas demokratis, adil, jujur dan bebas.

Solusi atas Masalah Pilkada di Papua

Secara langsung kondisi Pilkada di Papua selalu di permainakan dengan berbagai praktek politik yang kurang sehat di Papua. Praktek politik yang sering dipermainkan dalam pilkada di Papua adalah Money Politik, Kampanye Hitam, Persaingan Sporter, dan kemiskinan Struktural. Mengapa hal demikian itu ada dan terjadi di Papua. Mesti kita kenal bahwa Papua adalah rebutan dari berbagai negara sehingga tentunya daerah Papua adalah daerah yang mudah terpicu kemiskinan, baik itu kemiskinan Strukural maupun kemiskinaan modern. Kondisi ini kita amati bahwa Papua kini diserangi oleh musibah Kemiskinan Struktural. Mengapa? Tentunya bahwa sistem Noken adalah penebab dari semua masalah pilkada di Papua. Sebab, sitem noken ini di permainkan dengan uang, konflik, kekerasan, KPU dan lainya. Oleh karena demikian, sistem noken di Papua harus ditiadakan agar tidak adanya kecurangan dan masalah didalam Pilkada itu sendiri. Hal ini juga ditekankan oleh Jhon Mendes ketua DPD Partai Hanura Papua.



Oleh: Moses Douw
Mahasiswa Papua Kuliah di Yogyakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mob Papua : Nene vs Cucu

Nene dan cucu laki-laki duduk cerita-cerita : Cucu :  " Nene katanya laki dan perermpuan itu tdk boleh tidur sama-sama ka ? Nene : "  Iyo...to Bahaya skali Cucu  : " kenapa jadi ? Nene :" Karena dilarang agama kecuali dong 2 su nikah, nti kalu hamil bagaimana ? Cucu : " Oh..klu bapak dan mama tidak apa2...ee........klu begitu sya sekarang malas tidur lagi dengan nene. Nene : " Bah...knapa jdi ko sudah tdk mau tidur lagi dengan nene ? Cucu : " malas saja to....!!......nanti  nene ko hamil lagi........... hahahah...dilarang senyum2.../////????????.

Lakukan Razia, Polres Keerom Berhasil Amankan Minuman Keras Jenis Bir Bintang

Pacenews, Keerom - Kasat Reskrim  Polres   Keerom  Ipda Hotma P. A. Manurung, S.Tr.K bersama beberapa personilnya melakukan  razia  premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dibeberapa titik di Kab.  Keerom , Jumat (29/12/2017). Saat dikonfirmasi Ipda Hotma P.A Manurung, S.Tr.K, mengatakan bahwa Patroli dan  Razia  Premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dengan sasaran  pemalakan , senjata tajam dan  mabuk  mabukan di Jalan. “kami melakukan penyusuran sepanjang jalan Trans Irian dari  Arso  VII, I, VI,  Arso  Kota dan Workwana dan alhasil kami mendapati beberapa tempat yang digunakan oknum  masyarakat  sedang mengkonsumsi  miras  termasuk ada yang kita dapati mobil parkir di pinggir jalan dengan 3 (tiga) penumpangnya yang sedang  mabuk  setelah kita lakukan pemeriksaan ditemui BB di dalam mobil di temukan adanya minuman beralkohol jenis Bir Bintang 1 karton sdh dikonsumsi dan 1 karton masih utuh, “terang Kasat Reskrim. Kasat Reskrim menambahkan, kami langsung melakukan himabauan se

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Pacenews.id- Mappi- Demi terciptanya situasi kondisi dan harkamtibmas menjelang Pemilukada serentak tahun 2018 yang kondusif, Polres Mappi melaksanakan kunjungan ke kantor Panwaslu Kabupaten Mappi dalam rangka silaturahmi memantapkan sinergitas kemitraan dalam penyelenggaraan pemilu serentak 2018, Rabu pagi (24/01/2018). Dalam silaturahmi Kapolres Mappi AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan,S.I.K,M.I.K yang didampingi Kasat Intelkam Iptu Supriyono diterima komisioner Panwaslu Arnold Kwamtagai S.Sos beserta komisioner,Kegiatan kunjungan ini bertujuan menjalin silaturahmi dan menciptakan situasi kondisi yang kondusif serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pemilukada serentak Gubernur dan Wakil Gubernur Papua tahun 2018 Juga sinegritas dan kerjasama semua elemen yang ada diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat Kabupaten Mappi. “Pelaksanaan Pemilu pada Juni 2018 mendatang, seluruh elemen mulai dari KPU,Panwaslu serta masyarakat diharapkan bisa bersinerg