Langsung ke konten utama

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Pokja Papua UGM Gelar Diskusi Film ”Tanah Mama”


YOGYAKARTA Papua Center: Pokja Papua UGM menggelar pemutaran dan diskusi film ”Tanah Mama”, acara tersebut diselenggarakan di Hall Fisipol UGM.

Diskusi film dihadiri oleh Nia Dinata selaku produser film, Kepala Pokja Papua UGM Bambang Purwoko, peneliti Pokja Papua UGM Arie Ruhyanto, dan dosen Fisipol UGM Desintha Asriani.
Bambang Purwoko mengatakan, pemutaran dan diskusi film dokumentasi ”Tanah Mama” itu untuk mengungkapkan realitas kehidupan para perempuan Papua yang belum sepenuhnya diketahui banyak oleh publik.

Menurutnya, persoalan dan tantangan yang dihadapi oleh perempuan Papua bukan hanya sebatas bagaimana melahirkan bayi mereka tanpa pelayanan kesehatan yang memadai, tetapi juga bagaimana membesarkan anak-anak dengan segala keterbatasan dan sekaligus berperan menjadi roda penggerak perekonomian keluarga.

”Ketertinggalan pembangunan, nilai-nilai kultural dan keterbatasan akses kesehatan dan pendidikan ternyata sangat mempengaruhi para perempuan Papua,” katanya.

Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan kegiatan pemberdayaan masyarakat Papua telah dilakukan Pokja UGM diharapkan mampu meningkatkan sebagian kualitas hidup para perempuan Papua.
Menurutnya, kalangan akademisi UGM akan terus ikut memberikan advokasi pemberdayaan perempuan Papua sehingga memberikan efek positif terhadap pembangunan SDM Papua.
”Sementara ini yang kita lakukan lewat pelaksanaan KKN PPM UGM dan advokasi kebijakan pemerintah daerah dan provinsi di Papua,” ujarnya.

Nia Dinata selaku produser film tersebut mengungkapkan, film garapannya tersebut merupakan film dokumenter dengan format drama naratif yang berupaya merekam kehidupan Mama Halosina, seorang ibu di Papua yang hidup di perkampungan ladang di lembah pedalaman Yahukimo, sekitar lima jam jalan kaki dari pinggiran kota Wamena.

”Perempuan yang dipanggil mama itu harus berjuang menghidupi diri dan empat anaknya setelah suaminya kawin lagi,” katanya.

Dalam film tersebut, Halosina terpaksa mencuri ubi di kebun adik iparnya untuk memberi makan anak-anaknya karena suaminya tidak membukakan lahan baginya untuk bercocok tanam.

Halosina pun mendapat sanksi denda diharuskan mengganti kerugian sejumlah Rp 500.000 akibat tindakannya tersebut oleh ketua adat setempat. Tak punya uang sepeser pun, Halosina akhirnya kabur dari desanya, dan bersembunyi di rumah saudaranya di kampung sebelah.

Namun, ancaman denda terus mengejarnya, walau ia dengan gigih berupaya menempuh jalan damai dengan membujuk dan meminta maaf sang adik ipar.

Menurutnya, film dokumentasi itu diharapkan mampu menjadi tontonan alternatif yang lebih nyata mengenai gambaran masyarakat Papua terutama sosok perempuan Papua meski belum mampu merepresentasikan kehidupan masyarakat Papua secara utuh.

”Kiranya film ini dapat menjadi media untuk dapat saling memahami di antara masyarakat Indonesia mengenai kehidupan di pedalaman Papua,” tambahnya. [suaramerdeka.com]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mob Papua : Nene vs Cucu

Nene dan cucu laki-laki duduk cerita-cerita : Cucu :  " Nene katanya laki dan perermpuan itu tdk boleh tidur sama-sama ka ? Nene : "  Iyo...to Bahaya skali Cucu  : " kenapa jadi ? Nene :" Karena dilarang agama kecuali dong 2 su nikah, nti kalu hamil bagaimana ? Cucu : " Oh..klu bapak dan mama tidak apa2...ee........klu begitu sya sekarang malas tidur lagi dengan nene. Nene : " Bah...knapa jdi ko sudah tdk mau tidur lagi dengan nene ? Cucu : " malas saja to....!!......nanti  nene ko hamil lagi........... hahahah...dilarang senyum2.../////????????.

Lakukan Razia, Polres Keerom Berhasil Amankan Minuman Keras Jenis Bir Bintang

Pacenews, Keerom - Kasat Reskrim  Polres   Keerom  Ipda Hotma P. A. Manurung, S.Tr.K bersama beberapa personilnya melakukan  razia  premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dibeberapa titik di Kab.  Keerom , Jumat (29/12/2017). Saat dikonfirmasi Ipda Hotma P.A Manurung, S.Tr.K, mengatakan bahwa Patroli dan  Razia  Premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dengan sasaran  pemalakan , senjata tajam dan  mabuk  mabukan di Jalan. “kami melakukan penyusuran sepanjang jalan Trans Irian dari  Arso  VII, I, VI,  Arso  Kota dan Workwana dan alhasil kami mendapati beberapa tempat yang digunakan oknum  masyarakat  sedang mengkonsumsi  miras  termasuk ada yang kita dapati mobil parkir di pinggir jalan dengan 3 (tiga) penumpangnya yang sedang  mabuk  setelah kita lakukan pemeriksaan ditemui BB di dalam mobil di temukan adanya minuman beralkohol jenis Bir Bintang 1 karton sdh dikonsumsi dan 1 karton masih utuh, “terang Kasat Reskrim. Kasat Reskrim menambahkan, kami langsung melakukan himabauan se

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Pacenews.id- Mappi- Demi terciptanya situasi kondisi dan harkamtibmas menjelang Pemilukada serentak tahun 2018 yang kondusif, Polres Mappi melaksanakan kunjungan ke kantor Panwaslu Kabupaten Mappi dalam rangka silaturahmi memantapkan sinergitas kemitraan dalam penyelenggaraan pemilu serentak 2018, Rabu pagi (24/01/2018). Dalam silaturahmi Kapolres Mappi AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan,S.I.K,M.I.K yang didampingi Kasat Intelkam Iptu Supriyono diterima komisioner Panwaslu Arnold Kwamtagai S.Sos beserta komisioner,Kegiatan kunjungan ini bertujuan menjalin silaturahmi dan menciptakan situasi kondisi yang kondusif serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pemilukada serentak Gubernur dan Wakil Gubernur Papua tahun 2018 Juga sinegritas dan kerjasama semua elemen yang ada diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat Kabupaten Mappi. “Pelaksanaan Pemilu pada Juni 2018 mendatang, seluruh elemen mulai dari KPU,Panwaslu serta masyarakat diharapkan bisa bersinerg