Langsung ke konten utama

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Pesona Kota Nabire, Gerbang Nun Biru


Kota pantai  ini terhampar di seputar “Leher Burung” pulau Papua yang terbuka ke arah perairan teluk Cendrawasih. Sangat pas dengan predikat yang disandangnya yaitu sebagai ‘Gerbang Nun Biru’. Disebut ‘Gerbang’ karena Kota ini menjadi akses utama menuju beberapa kabupaten di wilayah pegunungan Papua, seperti Paniai, Dogiyai, Deiyai, Jayawijaya dan Puncak Jaya.


Dari Kota inilah Menteri PPA, Prof. Yohana Yembise berasal. Profesor perempuan pertama dari Papua ini memang dilahirkan di Manokwari namun ia menghabiskan masa remajanya sebagai pelajar SMP dan SMA di sekolah negeri yang dibangun Pemerintah Indonesia di kota ‘Gerbang Nun Biru’ ini.


Saat saya berkunjung ke Nabire di penghujung 2014 lalu, tak ada kesan bahwa kota ini termasuk dalam daerah 3 T (Tertinggal, Terluar, Terdepan), kendati ia termasuk dalam daftar 183 Daerah Tertinggal versi Bappenas. (Lihat: http://kawasan.bappenas.go.id/ ) Untuk mencapai kota ini kita harus menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam dengan penerbangan lokal dari Jayapura atau melalui laut selama sehari semalam.


Konon, pada masa pemerintahan penjajah Belanda, banyak penduduk wilayah Papua hingga tahun 1930 belum mengetahui bahwa ada Pemerintah yang menguasai wilayahnya, karena memang nyaris tak tersentuh pembangunan di masa penjajahan Belanda. Belanda baru membangun Pos Pemerintahan di Nabire pada 1942, itupun dilakukan demi memudahkan jangkauan penguasaan atas daerah jajahannya. Nabire ditempatkan sebagai sebuah Onder Distrik, di bawah controllir Afdeling Central Nieuw Guinea yang berkedudukan di Hollandia (Jayapura). Belanda menempatkan seorang pejabat Distrik di kota ini bernama Somin Soumokil dengan jabatan sebagai H.B.A (Hooft Bestuur Assistent) http://nabirekab.go.id/sejarah/


Kendati kota ini baru diserahkan oleh Belanda kepada Pemerintah Indonesia pada 1962 melalui New York Agreement namun hampir tak ada bekas peninggalan Belanda di kota ini baik berupa bangunan maupun monumen lainnya. Pertanyaannya, selama puluhan tahun Belanda menjajah Papua, apa yang sudah ia wariskan ?


Sementara kehadiran Pemerintah Indonesia dalam 50-an tahun di kota ini (semenjak 1962) telah membuat kota berkembang cukup signifikan nyaris sejajar dengan perkembangan kota-kota kabupaten lainnya di wilayah Indonesia lainnya.


Apalagi di masa pemerintahan Jokowi saat ini yang memberikan perhatian luar biasa terhadap pembangunan wilayah Papua, seperti program prioritas pembangunan industri, tol laut, dan transportasi kereta api untuk memudahkan pengiriman logistik dari pelabuhan ke wilayah lain di Papua. Kemudahan pengiriman barang akan berkorelasi dengan turunnya harga dan meningkatnya daya beli masyarakat setempat. http://nasional.kompas.com/read/2014/12/08/1644527/Jokowi.Janji.Bangun.Rel.Kereta.Api.di.Papua.pada.2015



Namun sayangnya di kota Nabire ini masih terdapak sekelompok orang yang ikut-ikutan bergerilya di hutan bersama kelompok OPM yang sering mengganggu kelancaran pembangunan di wilayah ini. Menurut media lokal (majalah selangkah) pada akhir Desember lalu terdapat dua napi kasus makar (20 tahun) karena membobol gudang senjata milik TNI pada 2003 dan 10 orang tahanan aktivis KNPB yang menghuni kamar tahanan Polres Nabire. Mereka sedang berurusan dengan proses hukum akibat tindak pidana yang berkaitan dengan gerakan Papua merdeka.


Kelompok masyarakat seperti ini tentu saja harus mendapatkan pencerahan dan pembinaan untuk tidak melihat kehadiran Pemerintah Indonesia (termasuk Polisi dan Tentara) sebagai musuh yang harus diperangi, tetapi mitra pembangunan yang tujuannya harus satu, yaitu membawa masyarakat Papua (termasuk di dalamnya masyarakat Nabire) semakin sejahtera dan maju. [*](Veronika Nainggolan - Kompasiana)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mob Papua : Nene vs Cucu

Nene dan cucu laki-laki duduk cerita-cerita : Cucu :  " Nene katanya laki dan perermpuan itu tdk boleh tidur sama-sama ka ? Nene : "  Iyo...to Bahaya skali Cucu  : " kenapa jadi ? Nene :" Karena dilarang agama kecuali dong 2 su nikah, nti kalu hamil bagaimana ? Cucu : " Oh..klu bapak dan mama tidak apa2...ee........klu begitu sya sekarang malas tidur lagi dengan nene. Nene : " Bah...knapa jdi ko sudah tdk mau tidur lagi dengan nene ? Cucu : " malas saja to....!!......nanti  nene ko hamil lagi........... hahahah...dilarang senyum2.../////????????.

Lakukan Razia, Polres Keerom Berhasil Amankan Minuman Keras Jenis Bir Bintang

Pacenews, Keerom - Kasat Reskrim  Polres   Keerom  Ipda Hotma P. A. Manurung, S.Tr.K bersama beberapa personilnya melakukan  razia  premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dibeberapa titik di Kab.  Keerom , Jumat (29/12/2017). Saat dikonfirmasi Ipda Hotma P.A Manurung, S.Tr.K, mengatakan bahwa Patroli dan  Razia  Premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dengan sasaran  pemalakan , senjata tajam dan  mabuk  mabukan di Jalan. “kami melakukan penyusuran sepanjang jalan Trans Irian dari  Arso  VII, I, VI,  Arso  Kota dan Workwana dan alhasil kami mendapati beberapa tempat yang digunakan oknum  masyarakat  sedang mengkonsumsi  miras  termasuk ada yang kita dapati mobil parkir di pinggir jalan dengan 3 (tiga) penumpangnya yang sedang  mabuk  setelah kita lakukan pemeriksaan ditemui BB di dalam mobil di temukan adanya minuman beralkohol jenis Bir Bintang 1 karton sdh dikonsumsi dan 1 karton masih utuh, “terang Kasat Reskrim. Kasat Reskrim menambahkan, kami langsung melakukan himabauan se

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Pacenews.id- Mappi- Demi terciptanya situasi kondisi dan harkamtibmas menjelang Pemilukada serentak tahun 2018 yang kondusif, Polres Mappi melaksanakan kunjungan ke kantor Panwaslu Kabupaten Mappi dalam rangka silaturahmi memantapkan sinergitas kemitraan dalam penyelenggaraan pemilu serentak 2018, Rabu pagi (24/01/2018). Dalam silaturahmi Kapolres Mappi AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan,S.I.K,M.I.K yang didampingi Kasat Intelkam Iptu Supriyono diterima komisioner Panwaslu Arnold Kwamtagai S.Sos beserta komisioner,Kegiatan kunjungan ini bertujuan menjalin silaturahmi dan menciptakan situasi kondisi yang kondusif serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pemilukada serentak Gubernur dan Wakil Gubernur Papua tahun 2018 Juga sinegritas dan kerjasama semua elemen yang ada diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat Kabupaten Mappi. “Pelaksanaan Pemilu pada Juni 2018 mendatang, seluruh elemen mulai dari KPU,Panwaslu serta masyarakat diharapkan bisa bersinerg