Langsung ke konten utama

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Peran Pemerintah Daerah Papua dalam Menangani MEA Tahun 2015

Oleh: Moses Douw
MEA merupakan Masyarakat Ekonomi Asean atau pasar bebas ASEAN. Negara-negara yang tergabung dalam pasar bebas yakni Indonesia, Singapure, Philipina, Brunei Darusalam, Vietnam, 
Negara Indonesia yang terdiri dari 34 Provinsi ini, keadaan ekonomi di setiap daerah sangat berbeda, diakibatkan karena ketidakadilan dalam pemerataan ekonomi berdasarkan asas ekonomi Pancasila atau ekonomi kerakyatan. Dalam persoalan itu, siapkah pemerintah daerah khususnya Papua dalam menangani Persoalan ini? 

Hadirnya MEA yang tak bisa kita menolak, membuat negara dan masyarakat Indonesia pada khususnya terhadap Pemda dan masyarakat Papua untuk lebih mempersiapkan, pada dasarnya untuk memperoleh puncak peluang dan manfaat yang lebih tinggi banding daerah lain.

Dengan hadirnya MEA tersebut Presiden Jokowi menghimbau juga kepada masyarakt Indonesia untuk meyiapkan diri dalam arti masyarakat Indonesia harus siap untuk menerima manfaat dari MEA dan menyiapkan ekonomi di bagian sektor Industri paling tidak untuk bersaing dengan negara anggota MEA lainya. 

Persoalan MEA ini, tidak bergerak sebebasnya meskipun adanya persetujuan dari Presiden Indonesia. Musti setiap negara dan daerah mempunyai dasar hidup sebagai roda keamanan dalam sebuah bangsa. Tentunya bahwa, pasar bebas juga memperhatikan ideologi daerah dalam artian bahwa tidak ada pelecehan terhadap hukum yang ada di suatu daerah. Indonesia pastinya merupakan hukum yang jelas, untuk memperjelas arah gerakan pasar bebas.

Dalam hal ini, khususnya Papua saat ini dilindungi dengan UU otsus dan beberapa perda di Provinsi Papua. Dengan menegakan UU otsus yang berlaku di Papua akan lebih indah perjalanan MEA atau pasar bebas ini. Hal ini, perlu diperhatikan di Papua sebab kurangnya Penegakan hukum Indonesia akan berdampak di pemerintah daerah Papua di setiap daerah pada umumnya.

Tak segampang, Indonesia menyetujui MEA memang karena tidak ingin ketinggalan dengan negara lain meskipun masyarakatnya ketinggalan. Hal ini terlihat dengan keadaan ekonomi di Indonesia yang tak ada nilai dan daya saing dengan produk yang berasal dari luar negeri. Apalagi di Papua memang sangat kecewa dengan adanya MEA dengan kelakukan Indonesia saat ini. Semua persoalan ini, tak ada ujung penyelesaian bila ketidakhadiran pemerintah daerah dan pemerintah pusat didalamnya.
Langkah yang perlu dilakukan pemerintah daerah, Provinsi Papua sangatlah banyak baik melalui kebijakan dan peraturan demi berjalanya MEA 2015. Peran dan harapan yang perlu di lakukan pemerintah diantaranya. 

Perluhnya Sosialisasi MEA 2015 di Papua

Sosialisasi adalah upaya yang harus dilakukan dari pihak pemerintah dengan membentuk komisi dengan penuh harapan untuk membuka jalan serta menyampaikan pokok agenda yang akan dihadap masyarakat Papua. Meskipun kesempatan tidak terpenuhi untuk mempersiapkan tetapi dengan mengingatkan dengan sedirinya akan terbuka. Kegiatan sosialisasi sangat jarang dilakukan oleh pemerintah Papua, padahal kesempatan untuk melakukan sosialisasi sangat luas. Kesempatan yang pemerintah manfaatkan adalah media sosial, bentuk Komisi khusus, seminar, konferensi dan lainya. 

Perlunya sosialisasi ini akan berdapak positif untuk negeri cendrawsih dan juga merupakan upaya yang sangat alternatif sesungguhnya dalam merendahkan konflik dan kesenjangan sosial. Sosialisasi sangat penting bukan hanya untuk MEA 2015 melainkan  di banyak bidang yakni ekonomi, politik, sosbud dan lainya. Misal, dengan adanya sosialisasi politik asyarakt bisa tahu etika bagimana memilih dan di pilih tanpa mewakili atau secara demokratis. Oleh sebab itu, pemerintah daerah Papua sangat penting untuk mensosialisasikan sesuatu yang masyarakat tidak di ketahui sehingga pada saat penerapannya tak ada kendala antara pemerintah dengan masyarakat setempat.

Perlunya pemberdayakan Industri dan Produk Lokal

Perkembangan zaman, pada akhir-akhir ini semakin berubah. Misal Papua yang dahulunya mengola makanan dengan alat sederhana tetapi kini mengenal alat yang bisa mengelola dengan alat yang cukup canggih.

Papua adalah sebuah pulau yang di temukan seketika dunia modern klasik, sehingga perkembangan pun tak sama dengan daerah lain di Indonesia bahkan negara yang medeka setelah perang dunia ke 2. Sejarah mencatat bahwa, Pulau Papau berkembang diatas jajahan Belanda, Jepang dan Indonesia.
Selama dalam penjajahan Papau pasti merupakan peninggalan berupa pengetahuan juga pula berupa material. Dengan peninggalan tersebut, orang Papua juga merupakan modal awal untuk mengembangkan industri dan Produk Lokal. 

Maka dengan hadirnya MEA 2015 pemerintah daerah sangat di perlukan dalam meningkatkan produk dan industri lokal. MEA 2015 merupakan momen penting bagi Indonesia karena akan memberikan peluang untuk memperluas pasar bagi produk-produk industri lokal. Hal ini, menjadi sebuah peluang besar juga bagi kami sendiri untuk mengenal kembali apa yang menjadi bagian dari kami.

Kebijakan pemerintah
Pola pikir yang kini berkembang di Indonesia, menjadi perhatian publik. Misalkan, saya akan bebas melakukan semaunya ketika tak ada yang membatasi saya. Munculnya pola berpikir ini di tatanan masyarakat Indonesia khusus Papua maka, perlunya ketertibaan.  Salah satu upaya yang harus lakukan adalah  kebijakan yang mengatur input dan output MEA 2015. 

Input dalam arti bahwa perlunya kebijakan pemerintah dalam mengidentifikasi dan menguji coba. Apakah hal baru tersebut bernilai atau tidak bernilai. Begitu pun juga Output, mengadakan kebijakan dalam mengekspor barang dari luar negeri sehingga tak ada nilai barang tak terpakai.

Oleh karena itu, segala bentuk masalah besar perlunya penagganan oleh suatu intansi atau pemerintahan. Sehingga masyarakat juga rasa kepemilikan terhadap negara dan daerah sangat tinggi dan semuanya untuk transparansi.

MEA pastinya membawa peluang, tantangan dan manfaat untuk Papua. Tulisan ini merupakan membuka jalan bagi kita untuk perlunya mengetahui kembali apa yang harus pemerintah laksanakan serta kesiapan kita untuk menghadapi MEA 2015. Masih banyak yang harus pemerintah harus menagani tetapi yang harus dilakukan seharusnya adalah apa yang terterah dalam tulisan diatas ini.
Cambodia, Laos, Thailand, dan Myanmar. Negara Indonesia adalah salah satu negara anggota ASEAN, yang telah menyetujui adanya pasar bebas antara negara. 


Sumber: Bulletin "Woogada Wookebada" Edisi ke -VI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mob Papua : Nene vs Cucu

Nene dan cucu laki-laki duduk cerita-cerita : Cucu :  " Nene katanya laki dan perermpuan itu tdk boleh tidur sama-sama ka ? Nene : "  Iyo...to Bahaya skali Cucu  : " kenapa jadi ? Nene :" Karena dilarang agama kecuali dong 2 su nikah, nti kalu hamil bagaimana ? Cucu : " Oh..klu bapak dan mama tidak apa2...ee........klu begitu sya sekarang malas tidur lagi dengan nene. Nene : " Bah...knapa jdi ko sudah tdk mau tidur lagi dengan nene ? Cucu : " malas saja to....!!......nanti  nene ko hamil lagi........... hahahah...dilarang senyum2.../////????????.

Lakukan Razia, Polres Keerom Berhasil Amankan Minuman Keras Jenis Bir Bintang

Pacenews, Keerom - Kasat Reskrim  Polres   Keerom  Ipda Hotma P. A. Manurung, S.Tr.K bersama beberapa personilnya melakukan  razia  premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dibeberapa titik di Kab.  Keerom , Jumat (29/12/2017). Saat dikonfirmasi Ipda Hotma P.A Manurung, S.Tr.K, mengatakan bahwa Patroli dan  Razia  Premanisme jelang perayaan Tahun baru 2018 dengan sasaran  pemalakan , senjata tajam dan  mabuk  mabukan di Jalan. “kami melakukan penyusuran sepanjang jalan Trans Irian dari  Arso  VII, I, VI,  Arso  Kota dan Workwana dan alhasil kami mendapati beberapa tempat yang digunakan oknum  masyarakat  sedang mengkonsumsi  miras  termasuk ada yang kita dapati mobil parkir di pinggir jalan dengan 3 (tiga) penumpangnya yang sedang  mabuk  setelah kita lakukan pemeriksaan ditemui BB di dalam mobil di temukan adanya minuman beralkohol jenis Bir Bintang 1 karton sdh dikonsumsi dan 1 karton masih utuh, “terang Kasat Reskrim. Kasat Reskrim menambahkan, kami langsung melakukan himabauan se

Pilkada 2018, Kapolres Mappi Kunjungi Panwaslu dan Harap Tercipta Sinergitas Yang Terbaik

Pacenews.id- Mappi- Demi terciptanya situasi kondisi dan harkamtibmas menjelang Pemilukada serentak tahun 2018 yang kondusif, Polres Mappi melaksanakan kunjungan ke kantor Panwaslu Kabupaten Mappi dalam rangka silaturahmi memantapkan sinergitas kemitraan dalam penyelenggaraan pemilu serentak 2018, Rabu pagi (24/01/2018). Dalam silaturahmi Kapolres Mappi AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan,S.I.K,M.I.K yang didampingi Kasat Intelkam Iptu Supriyono diterima komisioner Panwaslu Arnold Kwamtagai S.Sos beserta komisioner,Kegiatan kunjungan ini bertujuan menjalin silaturahmi dan menciptakan situasi kondisi yang kondusif serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pemilukada serentak Gubernur dan Wakil Gubernur Papua tahun 2018 Juga sinegritas dan kerjasama semua elemen yang ada diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat Kabupaten Mappi. “Pelaksanaan Pemilu pada Juni 2018 mendatang, seluruh elemen mulai dari KPU,Panwaslu serta masyarakat diharapkan bisa bersinerg